SUSTAINABLE TEXTILE: GREEN AND RESPONSIBLE SUPPLY CHAIN


SUSTAINABLE TEXTILE: GREEN AND RESPONSIBLE SUPPLY CHAIN


Sumber foto: dokumentasi PT. LENZING GROUP
     Acara yang dilakukan di Hotel Crowne Plaza Hotel Bandung, Braga Ballroom,  pada tanggal 2 April 2019 dimulai dengan sambutan oleh General Manager, Pipit F. Hayati.  Acara yang bertemakan “SUSTAINABLE TEXTILE: GREEN AND RESPONSIBLE SUPPLY CHAIN” ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran para peserta tentang semua berkelanjutan ini bagaimana, mereka membutuhkan alat untuk berkelanjutan ini seperti apadan untuk goals nya seperti apa oleh karena itu seminar ini dibuat untuk menjelaskan bahwa berkelanjutan itu sangat bergantung pada apa yang ada di input apa yang masuk ke prosessing ketika bahan baku tidak dikontrol itu tidak bisa. Jadi proses manufakturing itu harus dikontrol. Pada acara ini disampaikan sebanyak 6 materi.    Materi yang pertama yaitu oleh Kepala Bagian Data dan Informasi API, Syaiful Bahri. Ia mengatakan tentang perkembangan tekstil untuk tahun 2018 sangatlah meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan data yakni : ekspor 5.4% dan data impor 13.8% walau menurutnya sangat disayangkan adanya kenaikan pula di impor negeri.     Saat ini, menurutnya, pelaku industri tekstil dan garmen memberikan banyak dampak positif seperti kita tahu untuk ekspor sendiri garmen paling tinggi yaitu 64.8%, dilanjut dengan  benang  18.2%, kemudian dilanjut kain 9.5%, kemudian serat 4.6% dan yang terakhir adalah tekstil lain sebesar 2.8%. Dapat dilihat dari hal tersebut bahwa ekspor tekstil sendiri mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negeri. Dalam penyampaiannya, terakhir ia mengatakan tahun 2017 kepercayaan investor untuk nasional cukup baik, menjelang tahun 2018 inverstor mulai lebih percaya sehingga antara investor domestik dan luar berimbang. Hal ini memperlihatkan bahwa Indonesia sangat berpotensi .     Materi kedua disampaikan oleh Mrs. Kris Wan yang mana beliau menyampaikan mengenai STANDAR 100 by OEKO-TEX®. STANDAR 100 by OEKO-TEX® adalah sistem pengujian dan sertifikasi independen untuk tekstil mentah, produk antara dan produk akhir pada semua tahap pemrosesan. Mrs. Kris Wan pun menyampaikan bahwa harus adanya perubahan baru dan tantangan baru , seperti dalam standar 100 by Oeko-Tex ini yang  membahas  produk kelas. Semakin intensif kontak antara tekstil dan kulit (dan semakin sensitif kulit), semakin tinggi persyaratan yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan (ekologi manusia) yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan hal tersebut, produk tekstil yang lolos pengujian bisa digolongkan menjadi 4 kelas produk yang berbeda, diantaranya kelas produk 1 sampai dengan kelas produk 4. Kelas produk 1merupakan produk tekstil untuk bayi dan anak-anak usia 3 tahun ke bawah, untuk kelas produk 2 merupakan produk tekstil yang sebagian besar permukaannya berkontak dengan kulit, kelas produk 3 produk tekstil yang tidak berkontak atau hanya sebagian kecil permukaannya berkontak dengan kulit, dan yang terakhir kelas produk 4 yaitu produk tekstil yang digunakan untuk tujuan dekorasi atau aksesoris.      Materi selanjutnya disampaikan oleh  PT. LENZING GROUP, dimana PT LENZING GROUP adalah salah satu perusahaan yang bekerjasama dengan PT.TESTEX  TESTING AND CERTIFICATION. PT. LENZING GROUP ini merupakan perusahaan yang mendedikasikan kemampuannya untuk mengembangkan serat untuk industri di sektor-sektor seperti fashion, perawatan kecantikan, pembersih. Inovasi yang bernilai tambah dan solusi inovatif yang diberikan PT. LENZING GROUP kepada konsumen seperti yang diutarakan oleh Winston  A. Mulyadi dan Al-Fath Ilal Haqqi.     Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) yang dibahas oleh Dr. Christina Raab melalui vidioconference dimana ZDHC adalah perusahaan yang bekerjasama untuk memimpin industri menuju nol pembuangan bahan kimia berbahaya.     Pembahasan lainnya disampaikan oleh Mrs. Kris Wan dan Ibu Luckmi  Purwandari. Mrs. Kris wan menyampaikan tentang Eco-Passport by Oeko-Tex: Green Chemical and ZDHC Compliance dan Ibu Luckmi Purwandari menyampaikan tentang Water Pollution Policy and Compliance with PROPER RATING, dimana materi tersebut merupakan materi penutup dari seminar ini. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Alasan Mengapa Wisuda Diundur

INAGURASI 2016 “FIBER PUNYA CERITA” MEMBUAT MASYARAKAT KAMPUS POLITEKNIK STTT TIDAK BISA MOVE ON UNTUK TERUS MENCERITAKAN SERUNYA ACARA TERSEBUT

Kacung Abdullah Angkat Bicara Mengenai Tekstil Luar Jawa