Pengunduran Wisuda Angkatan 2013
Wisuda adalah suatu proses pelantikan
kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada tingkat perguruan
tinggi atau lebih dekat disapa selebrasi. Pada dasarnya kita sebagai manusia
hanya bisa merencanakan, sematang apapun rencana yang dibangun tetap yang
menentukan adalah Tuhan Sang Pencipta langit dan bumi. Lagi, lagi dan lagi mahasiswa
yang akan melakukan selebrasi selepas menyelesaikan pendidikan gelar sarjana
tekstil terkhusus angkatan 2013 atau
dengan sapaan akrabnya Kastil harus lebih bersabar,
bersabar dan bersabar, ibaratnya pita tanda finish
belum tersentuh meski garis finish
sudah dilewati. Pasalnya selebrasi tersebut sudah mengalami beberapa penundaan
dikarenakan satu dan lain hal, kabar terakhir terdengar pelaksanaan wisuda yang
seharusnya Sabtu, 02
Desember 2017 ditunda kembali menjadi Sabtu,
09 Desember 2017. Untuk menanggapi informasi penundaan ini pihak kastil dengan
jalan BEM-KM Politeknik STTT akan mengadakan Audiensi dengan pihak Perguruan
Tinggi pada Kamis, 9 November 2017.
Kabarnya pihak Perguruan Tinggi
telah menyediakan waktu dan tempat untuk pelaksanaan audiensi
agar sama-sama dalam satu meja satu bincangan dengan
angkatan 2013, akan tetapi pada waktunya angkatan 2013 mendadak
membatalkan pelaksanaan audiensi tersebut.
Pihak Perguruan Tinggi dengan diwakili IbuTina
Martina selaku Direktur Politeknik STTT Bandung merasa kecewa karena pemutusan sepihak
dari angkatan 2013, pembatalan audiensi tersebut
disampaikan oleh salah satu pengurus BEM-KM Politeknik STTT tahun 2017-2018,
beliau (Direktur Politeknik STTT) tetap kecewa dikarenakan yang merencanakan
pelaksanaan audiensi tersebut Ketua Umum BEM meskipun yang memberikan kabar
pembatalan audiensi pihak BEM juga beliau inginnya itu disampaikan oleh Ketua
Umum BEM langsung sesuai etika berorganisasi.
“Tetapi kami lihat dari sisi baiknya ada kemungkinan
dengan pengunduran ini tidak ada masalah dari
angkatan 2013 nya.” Tutur Direktur Politeknik STTT Bandung Tina
Martina, A.T., M.Si. Pernyataan reaktan ini menimbulkan reaksi sendiri dari salahsatumahasiswa 2013 bahwa
menurutnya untuk apa kami menghadiri yang katanya audiensi tapi kenyataan nya
itu adalah 'sosialisasi'. Bagaimana bisa
menghadiri sebuah audiensi jika keputusan sudah saklek ditetapkan. Rasanya
audiensi itu tidak berguna. Karena menurutnya sudah merasa kenyang dijejali
jawaban yang sama lagi dan lagi. Penjelasan yang sama lagi dan lagi. Pasalnya
sudah tau apa yang akan disampaikan oleh pihak Perguruan Tinggi, dan toh
kalaupun hadir, apa yang akan berubah? Apakah wisuda tidak jadi diundur?
Rasanya tidak. Yang ada Perugruan Tinggi hanya membuang-buang waktu
mahasiswa yang sudah menjadi buruh ini.
Tidak sedikit dari mahasiswa 2013 yang sudah menjadi buruh dan karena waktu
bagi mereka sudah sangat berharga jadi buat apa membuangnya hanya sekedar untuk
mendengarkan penjelasan yang sama tanpa solusi konkrit.
Alasan dari penundaan
wisuda dikarenakan inginnya kehadiran seorang Menteri Perindustrian menghadiri
pelaksanaan Wisuda, keingingan tersebut merupakan keinginan dari Kapusdiklat
itu sendiri yang dimana Politeknik STTT Bandung merupakan satu-satunya kampus
dibawah Kemenperin yang semua jurusan memiliki akreditasi A selain itu pula lulusan yang mudah
mendapatkan lapangan pekerjaan menjadi salah satu faktor keinginan dari Kapusdiklat
tersebut. Selain itu karena kampus ini dibawah naungan Kementrian Perindustrian
akan sangat disayangkan jika kita menolak keinginan dari Menteri Perindustrian
untuk menghadiri Acara Wisuda kampusnya ini. Awalnya pada saat rapat koordinasi
dengan Kapusdiklat sepakat pelaksanaan wisuda menjadi tanggal 02 Desember yang
semula 18 November, i’tikad tersebut gagal karena padatnya jadwal menteri dan pada
Sabtu 1 Desember beliau baru landing
dari Jerman, dengan keterbatasan jarak dan fisik yang kelelahan karena baru
sampai di Indonesia akhirnya dengan terpaksa pihak Kapusdiklat menginstruksikan
pelaksanaan wisuda ditunda kembali seminggu kemudian menjadi tanggal 09
Desember 2017. Awalnya pihak manajemen kampus tidak sepakat dengan adanya
pengunduran ini, mereka mengupayakan agar tidak ditunda lagi dikarenakan pihak
orang tua sudah ada yang memesan tiket dari jauh-jauh hari dengan total
kerugian yang besar, selain itu persentase mahasiswa yang sudah diterima
pekerjaan sebanyak 58,71% yang sudah melebihi target dari Kapusdiklat. Akan
tetapi Kapusdiklat tetap pada pendiriannya yaitu melakukan penundaan wisuda karena menginginkan menteri
bisa datang meskipun tidak ada jaminan. Pihak Perguruan Tinggi menyatakan bukan
karena ketidaksiapan sehingga wisuda ditunda kembali, tetapi karena keinginan Kapusdiklat
yang dimana menginginkan menteri bisa hadir pada saat pelaksanaan wisuda
tersebut. Untuk persiapan sendiri dari kesekretariatan sudah mencapai angka
80%, dan total keseluruhan mencapai 60%. Sisanya hanya teknis dan gladi resik.
Bahkan undangan sudah dicetak untuk tanggal
02 Desember akan tetapi kembali lagi dengan alasan yang sama undangan yang
sudah dicetak pun terpaksa tidak terpakai. Dengan penjelasan alasan ditundanya
wisuda karena ingin dihadiri oleh menteri, sebenarnya isu ini sudah terdengar di
pelaksanaan wisuda tahun sebelumnya yang pada kenyatannya kembali diwakili oleh
sekjennya sehingga melihat dari kenyataan itu ada mahasiswa angkatan 2013
berpendapat, “Dengan adanya pengunduran wisuda yang terjadi sebanyak tiga kali
ini tentu saja membuat kami kecewa. Pasalnya alasan dari kemunduran wisuda
dirasa tidak berbobot. Wisuda yang seharusnya dilaksanakan tanggal 4 November,
diundur jadi tgl 18 November, kemudian diundur lagi menjadi 2 Desember dan
terakhir 9 Desember ini. Dibalik kemunduran wisuda ini Perguruan Tinggi hanya
bisa menyampaikan bahwa ini semua permintaan dari pihak pusat (Kapusdiklat),
sementara Kapusdiklat
sendiri mengatakan ini dikarenakan keinginan menteri yang ingin menghadiri
wisuda kami. Dari kami sendiri,kami tidak berharap wisuda
akan dihadiri menteri karena ada atau tidaknya menteri tidak mengurangi makna
wisuda kami. Karena itu kemunduran wisuda ini sangat mengecawakan dan merugikan
kami. Bukan sekedar rugi secara materi, banyak diantara kami yang harus
mengubah jadwal kedatangan orang tuanya lagi dan lagi, dan meminta waktu cuti
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih lagi bagi orang tua dan
keluarga yang sudah merencanakan dari jauh hari, tidak masuk akal. Pertanyaan
nya menteri berperan sebagai apa diwisuda kami? Apakah beliau yang akan
diwisuda atau kami? Apakah beliau yang akan memindahkan tali toga kami ataukah
rektor? Kenapa kehadiran beliau begitu penting jika sama sekali tidak merubah
keadaan apapun. Kalau kedatangan menteri hanya sekedar untuk melihat mengucapkan
selamat,berfoto atau berjabat tangan, sesungguhnya kami tidak butuh itu. Dari
tahun ke tahun yang kita tahu, menteri selalu tidak jadi menghadiri wisuda
kampus kita dan hanya sekedar diwakilkan oleh sekjen nya. Lalu, kenapa giliran
angkatan kami, beliau memaksakan hadir? Kenapa harus kami sebagai pemeran utama
acara itu yang dikorbankan? Karena itu alasan pengunduran wisuda dirasa sangat
tidak masuk akal.” Tutur salah seorang Mahasiswa 2013.
Teruntuk
kakakku angkatan 2013 salam dari kami, dengan balutan doa penuh kasih semoga
pada harinya semua akan bisa melepas senyum dan saling bercengkrama dengan rasa
penuh syukur. Ditemani orang-orang tersayang, ditemani sambutan hangat dan ditemani
hasil yang membanggakan. Pasti ada waktunya, sabar sedikit. Togamu akan terpakai
pada waktunya.
Text & Edit : Bidang Redaksional LPM Viskosa 2017-2018
Komentar
Posting Komentar