PERGERAKAN SUMPAH PEMUDA MAHASISWA POLITEKNIK STTT BANDUNG



PERGERAKAN SUMPAH PEMUDA MAHASISWA POLITEKNIK STTT BANDUNG
                                                                                                                       

Bandung (28/10/2015) - Tepat tanggal 28 Oktober 1928,Bangsa Indonesia melahirkan para pemuda denga semangat perjuangan. Sehingga terumuskanlah Sumpah Pemuda. Mereka menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak berjuang sendiri melainkan bersama-sama. Dengan semangat yang sama para mahasiswa Politeknik STTT Bandung melakukan aksi pergerakan memperingati sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 2015. Kegiatan ini diikuti oleh UKM,HIMPUNAN dan INDEPENDEN Politeknik STTT Bandung yang dipimpin oleh Dedi Setiadi selaku Presiden mahasiswa periode 2015/2016.

            Peringatan supah pemuda ini dimeriahkan oleh teater tjerobong pabrik (TJP) yang memerankan drama di lapangan Politeknik STTT Bandung. Adegan demi adegan di perankan dengan lugas oleh para pemain.

              Seluruh yang menyaksikan pun tergetar hatinya untuk menyuarakan suaranya lebih lantang lagi. Orasi-orasi yg dilakukan oleh anggota BEM membuat lapangan Basket Politeknik STTT penuh oleh partisipan.

            “Apa yang bisa dilakukan saat  DIAM ?” begitu ujar Dedi Setiadi yang menyuarakan orasinya di lapangan Politeknik STTT Bandung dengan begitu lantangnya kepada seluruh mahasiswa yang menyaksikan. “Mahasiswa jaman sekarang hanya bisa menerima perkembangan global tanpa menyesuaikan dengan kebudayaan Indonesia yang secara tidak langsung globalisasi adalah bentuk penjajahan modern. Mengapa kita hanya bisa diam? Mengapa kita tidak menyuarakan bahwa kita bukan budak dari globalisasi. Begitu berat perjuangan para pahlawan kita, sementara sekarang kita tidak melakukan apa-apa.” Ujar Dedi lanjutnya.
   
             
            Acara di lanjutkan oleh penandatanganan kain putih sebagai bentuk harapan mahasiswa untuk indonesia yang lebih baik. Setelahnya acara di lanjutkan dengan berkeliling kampus untuk meminta donasi bagi saudara kita yang masih terselimuti asap sisa dari keserakahan para penguasa.

            Setelah itu, mahasiswa berkumpul di depan GSG. Presma memaparkan harapan-harapan yg akan tercipta setelah acara ini, ucapan terimakasih pun tak lupa beliau ucapkan kepada seluruh mahasiswa yang ada disana.

             “Hidup Mahasiswa ! Hidup Rakyat Indonesia” Suara lantang Presma yang menutup seluruh rangkaian acara pada hari itu. (Red.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Alasan Mengapa Wisuda Diundur

INAGURASI 2016 “FIBER PUNYA CERITA” MEMBUAT MASYARAKAT KAMPUS POLITEKNIK STTT TIDAK BISA MOVE ON UNTUK TERUS MENCERITAKAN SERUNYA ACARA TERSEBUT

Kacung Abdullah Angkat Bicara Mengenai Tekstil Luar Jawa