Supermoon Kembali Menyapa Langit Indonesia !

Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelummya. Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa pada tahun ini akan terjadi :
1.       Dua kali Gerhana Bulan Total pada 31 Januari 2018 dan 28 Juli 2018 dan dapat diamati dari Indonesia
2.       Tiga  kali Gerhana Matahari Sebagian pada 15 Februari 2018, 13 Juli 2018 dan 11 Agustus 2018 yang tidak dapat diamati di Indonesia
Dilansir dari setkab.go.id, menurut Kepala BMKG Prof, Ir. Dwikorita Karnawati, M.sc., Ph.D., fenomena Super Blue Blood Moon atau Supermoon yang bertepatan dengan Gerhana Bulan Total.
“ Fenomena ini merupakan fenomena langka karena akan berulang lebih dari 100 tahun untuk di Amerika, sementara wilayah Indonesia 36 tahun (30-31 Desember 1982) sehingga masyarakat diharapkan melihat atau mengamati fenomena ini dan bukan dijadikan sesuatu yang menakutkan” ujar Dwikorita.
Ia menjelaskan, pengamatan ini dapat dilihat secara ideal dari daeerah perbatasan mulai dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga daerah yang berada di Sebelah barat Sumatra yaitu melintas di Samudra Hindia yang berada sebelah barat Sumateran yang merupakan zona bulan terbit saat fase gerhana penumbra berlangsung.
“ Masyarakat dapat mengamati Puncak Gerhana Bulan Total ini pada pukul 20:29,8 WIB; 21:29.8 WITA; dan 22:29,8 WIT,“ jelas Kepala BMKG itu.
Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati fenomena ini di Observatorium Boscha, Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan  serta Bukit Tinggi.

Seperti dikutip dari Antara, Untuk melihat Gerhana Bulan Total yang akan terjadi 31 Januari 2018, menurut Margiono, Forecaster Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang, untuk menyaksikan gerhana bulan tidak membutuhkan filter. Ini disebabkan cahaya bulan yang merupakan pantulan dari sinar matahari tidaklah silau. Jadi tunggu apalagi, siapkan momen terbaik mu untuk melihat Super Blue Blood Moon!  (Red) .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Alasan Mengapa Wisuda Diundur

INAGURASI 2016 “FIBER PUNYA CERITA” MEMBUAT MASYARAKAT KAMPUS POLITEKNIK STTT TIDAK BISA MOVE ON UNTUK TERUS MENCERITAKAN SERUNYA ACARA TERSEBUT

Kacung Abdullah Angkat Bicara Mengenai Tekstil Luar Jawa