APA KABAR PEMIMPIN BARU?
Donald Trump membuat pernyataan secara
blak-blakan soal kebijakan perdagangan proteksi, repatriasi modal serta
beberapa hal lain, salah satunya adalah imigran. Isu yang berkembang mengenai
imigran yang beragama islam, bahwa Trump tidak ingin membahayakan warga AS
mengenai ISIS yang menyatakan diri mereka beragama islam. Hal ini membuat warga
Indonesia, khususnya yang bertempat tinggal di AS menjadi resah, takut, dan
khawatir. Menurut CBSNews, saat ini
ada sekitar 100 ribu warga Indonesia yang tinggal di AS.
Trump akan memulai kerja 100 harinya berniat
untuk melakukan amandemen konstribusi di AS. Kemudian mengatur batasan masa jabatan
anggota kongres. Termasuk melarang pejabat kongres menjadi pelobi. Dia juga
akan mengancam pembekuan karyawan federal untuk mengurangi tenaga kerja.
Di sektor perdagangan, Trump akan menyiapkan
perbatasan ekonomi Amerika. Dia akan melakukan negosiasi ulang terkait
perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara dengan Kanada dan Meksiko. Hal ini
bertujuan untuk memperdalam hubungan ekonomi antara negara-negara.
Dalam kebijakan luar negeri, Trump akan
membangun tembok tinggi sebagai perbatasan AS dengan Meksiko, memperbaiki
hubungan dengan Rusia dan memaksa sekutu AS berkontribusi lebih demi keamanan.
Trump tidak menjamin perlindungan ke negara-negara yang masuk dalam NATO.
“Dia (Trump) tidak memiliki rekam jejak
kebijakan luar negeri yang bisa dianalisis. Jadi tergantung pada retorika
kampanyenya dan retorika kampanye biasanya melunak begitu menginjak realita
saat menjabat,” sebut mantan Direktur Badan Intelijen AS CIA dan Badan Keamanan
Nasional AS NSA, Michael Hayden, dalam jurnal online, The Cipher Brief.
Hingga saat ini kebijakan luar negeri Trump
masih tidak bisa ditebak dan membuat dunia bertanya-tanya apa yang akan dia
rencanakan untuk kebijakan luar negeri AS. INDIRA PUTRI DEVANI 2016
Komentar
Posting Komentar