Presentasi Calon Direktur Politeknik STTT Periode 2015-2019

Selasa (29/9/2015). Presentasi calon direktur Politeknik STTT periode 2015-2019 merupakan salah satu rangkaian pencarian dan penjaringan bakal calon direktur baru. Setelah dilakukan proses penjaringan oleh dewan senat, maka terpilih 3 bakal calon direktur yang sudah memenuhi kelengkapan administrasi, diantaranya adalah Wawan Sudrajat S.H.,M.M. , R. Arief Dewanto S.T., M.M. , Tina Martina AT., M.Si.
Ketiga calon tersebut memaparkan visi dan misinya pada acara presentasi calon direktur Politeknik STTT yang bertempat di ruang sutera lt.4 gedung C. Acara ini di hadiri oleh seluruh civitas akademika termasuk mahasiswa yang merupakan perwakilan dari Himpunan,BEM dan MPM.
Debat calon direktur politeknik STTT di moderatori oleh ibu susyami yang sekaligus menjadi panitia senat yang bertugas untuk menjaring bakal calon direktur. Acara ini bukan menjadi ajang pemilihan direktur, namun hanya sebagai referensi untuk tim dari Kementrian Perindustrian di Jakarta untuk menentukan siapa yang akan terpilih menjadi direktur. Nantinya, setelah acara ini, para calon akan di kirim ke jakarta untuk presentasi di depan tim penyeleksi dari Kementrian Perindustrian, tanggal 30 September 2015 sudah di putuskan siapa yang akan menjadi direktur Politeknik STTT.
Dalam acara ini setiap dosen fungsional dan non fungsional di berikan angket yang di beri grade dari angka 1-4 untuk menilai masing-masing calon direktur. Penilaiannya meliputi kepemimpinan,integritas,penguasaan materi dan lain-lain.
Secara garis besar, ketiga calon menginginkan seluruh dosen memiliki jenjang pendidikan minimal S2, mewujudkan Politeknik STTT yang mampu bersaing secara nasional dan internasional, memperbaiki sistem administrasi terutama bagian akademik, mendukung seluruh kegiatan kemahasiswaan dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
Meskipun demikian, masing-masing calon mempunyai prioritas program kerja yang berbeda-beda. Ada yang berorientasi kepada bidang kemahasiswaan, bidang administrasi dan bidang akademik. Pertanyaan yang di ajukan pun beragam, seperti yang diliput oleh wartawan LPM Viskosa, pertanyaan yang di ajukan adalah seputar permasalahan sistem akademik,kesenjangan sosial antara dosen fungsional dan non fungsional, sarana dan pra sarana juga masalah keterbatasan lahan.
Jawaban yang di berikan calon direktur cukup memuaskan dan memberikan harapan pada Politeknik STTT yang lebih baik. Seperti ketika salah satu calon menjawab pertanyaan mahasiswa tentang kegiatan mahasiswa. “saya akan gelontorkan dana berapapun asalkan dengan data dan tujuan yang jelas.” Ucap salah seorang calon direktur.
Hasil dari angket yang di isi oleh dosen fungsional dan non fungsional menyatakan bahwa Tina Martina mendapatkan grade tertinggi yaitu 3,31, lalu di ikuti oleh Wawan Sudrajat dengan point 3,21 lalu di urutan terakhir Arief Dewanto dengan point 3,11. Namun ini bukan keputusan final, karena ketiga calon ini akan di godok lagi oleh tim penyeleksi dari Kementrian Perindustrian di Jakarta. (omnivora)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Alasan Mengapa Wisuda Diundur

INAGURASI 2016 “FIBER PUNYA CERITA” MEMBUAT MASYARAKAT KAMPUS POLITEKNIK STTT TIDAK BISA MOVE ON UNTUK TERUS MENCERITAKAN SERUNYA ACARA TERSEBUT

Kacung Abdullah Angkat Bicara Mengenai Tekstil Luar Jawa